Halaman

Minggu, 24 Juni 2012

kisah KKD di Batur


KISAH DIBALIK DUSUN BATUR
YANG BERTABUR BENIH SEMANGAT
                Luar biasaaa!!!!!!! Itu lah kalimat yang pertama ane ucapkan dihari pertama KKD... terkejut, terkagum entahlah kata apa lagi yang bisa ane ucapkan saat itu (jumat, 11 mei 2012).
                Ehmmmm, tak menyangka kami (tim KKD) mendapat sambutan yang hangat luar biasa. Hanya dengan sambutan yang begitu hangatnya telah melalaikan kelelahan  perjuang menuju batur dengan menggonceng teman, yang belum pernah sebelumnya. Dan merasa perjuangan menyiapkan KKD sungguh tak ada sianya sedikitpun, walau hingga menangis- nangis, untungnya tidak sampai menangis darahhhhh. Sambutan warga Batur telah melalaikan kelelahan, kepenatan, kemarahan dkk.  yang tergantikan oleh rasa yang mengharukan. Adek- adek yang kelas 1-3 yang menyanyikan lagu 10 malaikat dan 25 nabi, belum lagi anak- anak yang kelas 4- 6/udah lulus dengan nasyidnya samudra kehidupan, dan rabananya dengan lagu lir- ilir pemain musiknya para ikhwan- ikhwan kecil. Sambutan yang berkali- kali ane bilang luar biasa, emang tak terbayangkan.
                Malam itu dengan semangatnya kami breafing didinginnya udara dan disepinya malam yang tak menghambat kesemangatan kami mengfikan acara untuk hari sabtu. Hilanglah rasa capek pada badan ini yang seharian sibuk persiapan. Ehm, dari awal  kebatur  survei sampai KKD ibu dukuh itu selalu menyempatkan diri untuk menyiapkan makanan untuk kami. Alhamdulillah Allah itu melimpahkan banyak rizki pada akhwat  he,he,he, yang tidak bawa bekal makan malam dari yogya tapi kami dapat suguhan makan malam.... J. Ketika breafing yang diringi canda tawa bareng bapak dukuh terselesaikan juga, kami (akhwat) balik dengan semangat, dipikiran  serasa bantal melambai- lambai memanggil diri ini agar segera istirahat biar sabtu bisa fres lagi dan melanjutkan program KKD. Alhamdulillah, satu kata itu yang bisa ucapkan di atas tikar tempat kami istirahat. Rumah yang luas tapi sepi, dimana penghuninya? Pertanyaan itu yang terlintas dibenak tapi segera menghilang tergantikan oleh mimpi ditidur.
                Pagi pun tiba, dasyat luar biasa, diawal waktu tidur tak terasa dingin dibadan ini, tapi....... setelah tengah malam,,,,,, busyettttt dah dingiiiiiiiiiiiiiiiinnnnnnnnnnnn buuuuaaaaaaaaangeeeeetttt! Sampai mulut ini tak henti menggigil. Panggilan teman agar bangun tuk tahajud sempet tak terhiraukan,,,, alhamdulillah Allah masih melindungi, agar tetep berjuang untuk bangun. Di subuh yang pertama ternyata jamaah banyak juga.
Niatnya disubuh ini  mau musyawarah dengan ibu- ibu batur yang semalem dikomunikasikan dengan bu dukuh untuk memusyawarahkan waktu yang ibu- ibu bisa tuk mengadakan lomba masak. Sedang teman yang lain mengajar adik- adik. Tapi mungkin ibu- ibu tak paham dengan instruksi dari mas aziz,, ibu- ibu malah pada pulang. Ane sebagai PJ bingung juga “Apa yang harus aku lakukan?”... ibu dukuh juga ternyata bingung, dan ane pun tanya kebeliau. Akhirnya beliau memutuskan pemberitahuan lomba masaknya langsung door to door, dan sekitar pukul 15.00 ada pemberitahuan ulang lewat speaker mushalah. Ehm, disore ibu dukuh yang ternyata pergi untuk menjemput putrinya yang SMA, bikin ane bingung rumah mana saja yang akan ane kunjungi (para peserta lomba masak). Alhamdulillah dengan bantuan mas as’ad ane dan luthfi bisa keliling kerumah- rumah, mendata peserta yang ikut lomba. Subhanallah antusias ibu- ibu yang diluar dugaan, ehm,, dengan semangtnya para ibu masak didapur masing- masing kelompok. Ada satu kelompok yang waktu kami berkunjung ternyata sudah siap disajikan dengan begitu rapih dan cantiknya, itu bikin ane galau dan bingung. Hadiah yang kami sediakan hanya 2 pak gelas dan pas pagi menambah dengan bungkusan- bungkusan kecil berupa biskuat roma, mie dan teh. Itu  terasa tak pantas untuk dikasihkan para peserta yang menyajikan masakan- masakanya dengan begitu istimewa. Kegalauan ane semakin memuncak ketika makanan- makanan telah terkumpul dirumah budukuh. Mas As’ad yang menenangkan ane dan temen- temen yang ane kasih kebingungan, mereka pun bingung. Akhirnya mas as’ad dengan kedekatannya kepada para ibu, tergalihlah keikutsertaan para ibu dalam lomba masak. Mereka tidak mengharap reward yang istimewa, mereka merasa lombanya dadakan jadi mereka pun menyiapkanya tidak maksimal (katanya). Berkali- kali ane menggelengkan kepala tidak menyangka akan bijaknya rakyat batur. Dan terselesailah masalah kado yang akan kami berikan, kami menambah roma, mie dan teh.
Sebelum perlombaan memasak (dipagi hari) kami berbaur denga masyarkat, kami pergi keladang semua tapi beda- beda ladangnya, sempet juga silaturahmi dan cerita- cerita bareng beberapa warga. Di Batur luar biasa ibu- ibunya pada tangguh, mereka mengarit rumput dan membawa sendiri padahal medanya naik. Keren,,,, kami juga disuruh metik wortel sendiri, daun bawang dll.
                Kekaguman ane tak kalahnya ane rasakan dikalangan adik- adiknya dikala ane mengisi mereka dijam TPA (habis dhuhur sampai ashar). Ane kelompokan adik- adik, 1 kelompol kelas 1-3, kemudian sekelompol lagi anak kelas 4-6/ada yang udah lulus, ikhwan dan akhwat pastinya terpisah dong. Ane kasih perkelompok 1 buah kertas plano dan 1 buah spidol ane suruh mereka menuliskan cita- cita mereka, harapan Batur kedepannya, dan menggambar kesukaan mereka. Dengan dibantu pendamping- pendamping (tim KKD) anak memenuhi plano dengan tulisan- tulisan mereka yang unik- unik. Luar biasa ramainya, terutama dikelompok anak- anak yang belum sekolah – kelas 3 yang ehmmm, penuh kesabaran menunggu menulis satu kata yang lama,,, untung kakak- kakak pendampingnya ikut- ikutnya unyu-unyu dan semangat. Selesailah mereka semua menulis cita diplano, diakhiri dengan foto- foto mereka bersama tulisan mereka. Tapi itu belum berakhir, ane minta setelah foto- foto 3 anak perkelompok yang berani untuk mempresentasikan cita- citanya didepan semuanya. Dan subhanallah mereka semua luarbiasa, banyak mereka yang ingin menjadi ustadz, hafiz,guru,dll. dan yang paling mengharukan ada yang ingin menjadi ustada+ dokter,  hampir- hampir  menitihkan airmata.
                Selesai mengisi anak- anak TPA dan lomba masak, setelah maghrib kita dipersilahkan untuk mengisi lagi atas permintaan ketua KKD Batur yang selalu semangat. Panjang lebar pak ketua menyampaikan tausiahnya mengenai syukur. Setelah selesai mas aziz mempersilahkan dari akhwat juga agar memberi tausiah. Walaupun ane hanya sekedar memberi pesan dan kesan akhirnya ane menyampaikannya, terkait dengan anak- anak yang bercita- cita tinggi harapannya akan dorongan dari para orang tua. Forum diakhiri dengan sholat isya bersama. Selesai sholat kita makan bersama, anak- anak dan ibu- ibu dirumah bu dukuh, makanannya dari lomba masak ibu- ibu batur dan berdasrkan kesepakatan para ibu agar makanan itu dimakan bersama. Sungguh luar biasa kebersamaan yang tak pernah ane rasakan, bahkan dari perkataan seorang ibu yang mengharukan “kapan lagi ya, ada makan bareng kayak gini?” (pake bahas jawa sebenarnya). Makan berakhir dengan berserakan piring- piring dan sendok. Tapi alhamdulillah para ikhwan tim KKD yang baik hati mau bergantian nyuciin semuanya dipaginya... wkwkwk. J
                Hari semakin malam, tapi tak menyusutkan semangat kami semua, ada satu agenda yang belum terlampaui yaitu nonton film bareng. Menonton dimushala yang baru bentar banyak adek- adek yang pulang karena sudah malam, yang masih tinggal dimushala bahkan sampai tidur. Tim KKD ikhwan pun ada yang sampai tidur. Akhirnya kami tim KKD memutuskan untuk breafing saja untuk persiapan FAS(Festival Anak Sholih) dihari minggu. Ehm,,, awalnya akhwat yang dipasrahi konsep, ane yang menahan sakit perut menyampaikan konsep yang sudah ane dan temen- temen fikirkan dari hari sabtu, ternyata ikhwan bikin konsep sendiri. Penyeselan pun muncul pada  “ngapain kita breafing kalo ternyata konsepnya beda- beda”. “ya Udah, pulang saja, tidur!!!”
                Malam pun berlalu dengan yah bagi ane tidak lah kaget dengan dinginnya......! hari berganti pagi dan di pagi ini (minggu) kami mendengar adik- adik murajaah bersama hafalan surat- suratnya. Ane yang menunggu hingga setengah enaman, akhirnya ane dan 1 teman akhwat memutuskan untuk memasak, harapanya sebelum FAS kami bisa sarapan terlebih dahulu. Ehm, ditengah asyiknya memasak kami diundang adik- adik batur agar ikut bersih- bersih masjid. Awalnya kami tidak memperhatikan undangan itu, kami (akhwat) pikir itu undangan buat para ikhwan. Akhirnya mungkin saking keselnya ikhwan kami yang lama tak kunjung juga kemasjid, kami malah pada sibuk sendiri, ane dan 2 orang akhwat sibuk masak ada yang sibuk bersih- bersih dll mereka menyusul kami. Kami pun kaget untungnya kami menjaga. Ane dan 1 teman akhwat memutuskan melanjutkan memasak. Yang lain bersih- bersih. Bersih – bersih yang bisa dikatakan aneh tapi seru, adik- adik yang dengan semangatnya mereka semua masuk masjid dan guyur- guyuran air. Ehm, sayangnya kalau mereka hendak mengambil air mereka tak pake sandal jadi kotor lagi deh. Tapi dengan hati bahagia saat ane  menyusul kemasjid karena masak telah selesai, mereka semua selasai membersihkan masjid. Satu komando dari Trias “ ayo adik- adik kita ke SD yuuuukkkk!” tanpa perlu mengopyak –opyak adik- adik mengikuti ka trias ke SD untuk acara FAS. Begitu pun diakhwat 1 komando saja sudah langsung menuju SD. FAS yang luar biasa kebahagiaan dibalik kabut tebal. Canda tawa diiringi balutan kabut, dinginnya tak menyusutkan semangat kita semua. Permainan demi permainan perlombaan demi perlombaan terlewati dengan rasa senang dan penuh kebahagiaan diantara kita semua. FAS diakhiri dengan foto- foto. Tak lupa tim KKD pun foto- foto.
                Waktu berganti begitu cepat detik berganti detik, menit berganti menit, jam berganti jam hari pun berganti hari dengan begitu cepatnya. Inilah hari terakhir kami di Batur, semua canda tawa dari hari jumat tergantikan oleh cucuran air mata, entah rasa ini bercampuk aduk antara terharu kepada adik- adik yang penutupan kami diiringi untaian nasyid, sambutan dari warga Batur dan harapan dari warga Batur dan juga sedih karena hari telah berkhir untuk kami KKD. Air mata yang semakin derasnya disaat seorang anak yang ia membawakan nasyidnya dengan cucuran air mata, hal yang tak pernah ane rasakan 3 hari pertemuan telah membawa kesedihan diperpisahan. Tak kuat menahan sedih yang membuat ane tak mau memberi pesan dan kesan terakhir, karena ane yakin akan bertambah deras air mata yang mengalir. Satu hal yang membuat ane tidak menyangka lagi tuan rumah yang kami (akhwat) tempati, beliau menangis dengan bermerah dimata beliau, beliau sedih karena harapannya kami balik sore hari jadi beliau bisa sempet bikin makan buat kami bahkan kata beliau, telah menyiapkan menu yang akan disajikan buat kami. Tapi waktu tlah memisahkan kita, kami tak bisa berbuat apa- apa, karena dibawah katanya tlah menunggu, kami tetap berpamitan siang itu dengan diiringi tangisan ibu dan warga batur lain.
                Selamat Tinggal Batur, semoga dalam waktu dekat kami bisa balik lagi untuk membantu adik – adik yang bercita- cita tinggi dan warga yang luar biasa. Semangat warga Batur. Insyaa allah mempertemukan kita lagi..

Sabtu, 16 Juni 2012

problematika umat


PROBLEMATIKA UMAT
Problematika atau problem merupakan kata serapan yang bermakna masalah – masalah yang belum terpecahkan, belum ada solusinya (KBBI). Dalam pembahasan materi ini, yang dimaksud Problematika adalah kesenjangan yang terjadi antara kondisi ideal (mitsaliyah) dan kondisi ril (waqi’iyyah), maksudnya adanya ketimpangan kondisi umat, dimana umat islam saat ini jauh dibandingkan kondisi umat islam yang ideal sesuai Al-Qur’an dan Hadist dan realitas umat terdahulu. Sehingga bisa dikatakan keadaan umat islam saat ini terpuruk. Definisi ini akan dijadikan barometer untuk meneropong problematika umat islam. karena itu secara sederhana untuk mengetahui problematika umat tersebut kita harus mengetahui terlebih dahulu konsep ideal umat islam seharusnya. Dalam Al-Quran disebutkan kondisi ideal bagaimana kondisi umat islam seharusnya, kondisi yang sudah dicontohkan umat islam saat zamannya Rasullullah dan para sahabatnya. Dibawah akan sedikit saya uraikan mengenai kondisi idealnya yaitu:
Ø  Khairu ummah terdapat dalam Q.S. Ali-‘Imran: 110. Maksudnya umat terbaik itu para sahabat, mereka memiliki 3 kriteria yang mengantarkan mereka menjadi kaum terbaik yaitu: 1. Semangat mereka dalam Amar ma’ruf, 2. Nahi mungkar, kebencian mereka terhadap kemungkaran, 3. Beriman kepada Allah, sebaik- baik iman.
Ø  Ummatan wasathan, maksudnya umat islam ini dijadikan umat yang adil dan pilihan, karena mereka akan menjadi saksi atas perbuatan orang yang menyimpang dari kebenaran baik di dunia dan di akhirat. Terdapat dalam Q.S. Al-Baqarah: 143. Dan mereka bisa memilih antara dunia dan akhirat (Al-Qashash:77), antara materil (fisik) dan spiritual (ruhani), antara (kepentingan)pribadi dan sosial (At-Tahrim:6), antara ifrath dan tafrith (Al-Furqan: 67).
Ø  Ummatan waahidatan, maksudnya umat islam memiliki pokok kepercayaan dan pokok syariat  yang sama. Rasulullah dan para sahabatnya merupakan umat yang satu, yang solid tidak terpecah belah. Persatuan dan kesatuan umat pada saat itu tampak dalam tiga hal yaitu: satu aqidah, satu dalam kepemimpinan, satu dalam jama’ah.
Itu semua sedikit dari idealitas yang terjadi dalam zaman Rasulullah dan para sahabatnya. Tetapi berbeda dengan realitas saat ini yang akan sedikit saya uraikan juga yaitu:
ð  Takhalluf (kemunduran dan keterbelakangan), maksudnya umat islam saat ini mengalami kemunduran dalam berbagai bidang misal bidang perekonomian, banyak negera- negara miskin yang kita dapati penduduknya mayoritas umat islam, dalam bidang politik yang  dianggap tidak relevan lagi dengan zaman modern, bidang militer yang hampir tidak ada negara islam yang dapat menyamai kekuatan militer AS misalnya. Bidang budaya, sekarang yang update dicontoh atau diperbincangkan kebanyakan budaya barat yang jauh dari syariat islam. dan bidang – bidang lain yang umat islam saat ini terbelakang.
ð  Menyeru yang mungkar, mencegah yang ma’ruf
Umat saat ini tidak idealnya umat islam dalam Al-qur’an yang mereka menyeru yang ma’ruf dan mencegah yang mungkar. Tapi saat ini kebalikannya, kebanyakan orang menyeru kemungkaran dan mencegah yang ma’ruf. Umat islam sekarang justru berperilaku layaknya orang – orang kafir. Contoh ringannya yaitu orang – orang yang sering muncul dengan di TV yang mengaku sebagai artis, penyanyi, seniman dll. padahal sebagian besar mereka adalah muslim tapi apa yang mereka lakukan kebanyakan jauh dari islam. dalilnya ada dalam At-Taubah: 67
ð  Mengakal – akali syariat
Orang – orang alim yang mengetahui agama ini, harusnya membimbing umat untuk menajalankan ajaran agamanya yang benar, justru malah memunculkan keragu- raguan di tengah- tengah umat. Dengan kepintarannya, mereka menjadikan syariat agama ini sebagai alat untuk meraih kepentingan sesaat yang bersifat duniawi.
ð  Mengikuti millah orang – orang kafir
Keberadaan JIL, Ahmadiyah, Syi’ah dan aliran- aliran sesat lainnya menunjukan bahwa umat islam mudah terombang- ambing  jauh dari ajaran islam yang lurus. Dari hal perilaku, pakaian, pola pikir sangat sulit dibedakan dengan orang – orang kafir. Umat islam saat ini tidak bangga dengan identitasnya sebagai muslim, bahkan dengan agamanya sendiri.
ð  Meninggalkan jihad
ð  Ridha dengan dunia
ð  Taqlid (ikut- ikutan)
ð  Dalam hal pemikiran dan ideologi
ð  Dalam hal keyakinan dan aqidah
ð  Dalam perilaku
ð  Dalam hal undang – undang
ð  Dll.
itu sedikit tentang realitas saat ini. yang merupakan problematika umat saat ini yang harus kita selesaikan sebagai penerus dakwah Rasulullah dan para sahabat. Yang mengetahui akan problematika ini hendaknya merapatkan barisan untuk menyelesaikan atau meluruskan

konsep dakwah


KONSEP DAKWAH
Konsep adalah rancangan atau ide atau pengertian yang diabstrakan dari peristiwa kongkret. Dakwah sendiri bisa diartikan mengajak. Jadi konsep dakwah adalah ide atau rancangan mengajak manusia untuk memahami dan mengamalkan ajaran islam sesuai dengan Al-Quran dan sunnah.
                Mengenai konsep dakwah ada beberapa pendapat, menurut Imam Al-Ghazali ada Dai yaitu (komunikator) sebagai penyampai pesan dakwah, materi dakwah sebagai pesan dakwah yang disampaikan kepada mad’u (pendengar dakwah), nafsul-ihtisab yaitu media dakwah dan metode serta saluran dakwah. Uraiannya akan sedikit saya jelaskan yaitu:
v  Da’i (Muhtasib)
Sesuai namanya tugas seorang dai adalah seorang komunikator sebagai penyampai pesan dakwah (ajaran – ajaran islam) yang disampaikan kepada mad’u (umat manusia). Ada pendapat bahwa ukuran atau kadar baik tidaknya seorang da’i dapat dilihat dari perannya dalam meningkatkan kepekaan spiritual itas kemanusiaan atu sebaliknya. Apabila seorang da’i mampu mengajak mad’unya menuju jalan kebaikan rahmatan lil ‘alamin dengan merasakan keagungan Allah  ia telah berhasil mensyiarkan dakwah islamiyah. Namun sebaliknya jika dai malah mengajak mad’unya menuju kemungkaran maka itu kegagalan dalam berdakwah dan malah menimbulkan dosa besar. Untuk menjadi seorang da’i juga memiliki syarat – syarat tertentu.
v  Materi dakwah
Materi dakwah sebagai pesan dakwah yang disampaikan kepada obyek dakwah mencakup semua aspek dalam agama islam (islam, iman dan ihsan)
v  Mad’u merupakan obyek dakwah, yang bertindak sebagai pendengar atau yang menerima pesan dakwah yang disampaikan seorang da’i
v  Media dakwah , ada beberapa media dakwah misalnya dengan majlis zikir, pendirian pesantren- pesantren, media tulis, media internet, dll.
v  Metode dakwah, metodenya banyak misalnya dengan lembut tidak dengan keras dan memaksa.
Selain konsep dakwah diatas ada lagi Konsep dakwah yang diambil dari Quran surah al- muddatsir ,yang terbagi dalam lima konsep  yaitu:
1)        Besarkanlah Tuhanmu Allah (wa rabbaka fa kabbir).  Yang kita dakwahkan pertama kepada umat yaitu mengakbarkan Allah.
2)        Bersihkan pakaianmu (wa tsiyaabaka fa thahhir). Kita harus mengupayakan mensucikan pakaian lahir terutama batin. Membersihkan diri kita dari dosa dan kemaksiatan. Membersihkan akhla- akhlak kotor atau mental dari kehidupan masyarakat.
3)        Menjauhi perbuatan dosa dan maksiat. Kalau dalam konsep dalam surah al muddatsir yaitu war fujza fahjur (jauhilah berhala)
4)        Janganlah kamu memberi dengan maksud ingin memperoleh balasan yang banyak (wa laa tamnun tastaktsir). Jadi dakwah itu harus dijalani dengan ikhlas dan harapan balasan hanya kepada Allah.
5)        Maka bersabarlah (taat) bagi Tuhanmu. Kesabaran dalam dakwah adalah kekuatan besar untuk keistiqomahan kita dalam menghadapi berbagai rintangan dakwah.
Intinya dalam berdakwah itu kita harus mengetahui poin – poin dibawah ini:
Ø  Hukum dan keutamaan dakwah
Ø  Cara pelaksanaan dakwah dan sarana – sarananya
Ø  Penjelasan tentang hal yang didakwahkan
Ø  Penjelasan tentang akhlak  (perangai )dan sifat (karakter) yang sepatutnya para dai yang berperangai dengannya dan meniti di atasnya.
diambil dari beberapa sumber,,,,

Inilah Jamaah shalahuddin UGM dari tahun ke tahun


JAMAAH SHALAHUDDIN
Jamaah Shalahuddin merupakan Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Universitas Gadjah Mada dan merupakan bagian dari Unit Kegiatan Mahasiswa yang ada di kampus ini sehingga keberadaannya diakui secara formal. Adapun perjalanan LDK ini sejarah perjalannya dari mulai terbentuk hingga sekarang ini adalah
ð  Tahun 1974 – 1975
Dema (Dewan Mahasiswa) mengadakan peringatan Maulid Nabi dengan format yang berbeda dan diberi nama Maulid Pop. Kegiatan ini berupaya menampilkan Islam dalam perspektif budaya ilmiah kampus. Menghadirkan Tokoh – tokoh Budaya (YB Mangunwijaya, Amri Yahya, dll). bertempat digelanggang Mahasiswa UGM.
ð  Tahun 1976
Pada bulan Ramadhan dibentuk kepanitiaan Ramadhan In Campus (RIC). Muncul gagasan untuk menamai Jamaah Shalahuddin atas usul beberapa orang diantanya Muslikh Zainal Asikin, Akhmad Fanani dan Djafnan Tsan Affandi, Erlius, Samhari Baswedan, A Luqman, M Toyibi, Hadi Prihatin (founding fathers Jamaah shalahuddin). Nama shalahuddin dipilih karena ia adalah tokoh pahlawan islam yang mampu menerjemahkan islam tidak hanya sebagai doktrin ibadah yang sempit, tetapi dapat menjabarkannya melalui kerja keras, profesiaonal, disiplin dan tatapan masa depan yang jauh. Organisasi JS yang legal terbantuk pertama kali diketuai oleh Mansyur Romi. Sejak saat itu mulai dirintis kegiatan shalat jumat di Gelanggang Mahasiswa. Dalam perjalanan awalnya, Jamaah shalahuddin mendapat banyak dukungan tokoh – tokoh Islam Yogyakarta diantaranya AR Baswedan, Ir. RHA Syahirul Alim M.Sc, Ir. Basith Wahid, drs. Aslam Hadi, drs. Saefulllah Mahyudin dan Bapak AR Fachrudin (Ketua Muhammadiyah saat itu).
ð  Tahun 1987
Pemerintah melalui Mendikbud Daoed Joesoef pernah memerintahkan Rektor UGM untuk membubarkan Jama'ah Shalahuddin, dengan dalih banyak pengurus Jama'ah Shalahuddin terlibat demonstrasi menentang pemberlakuan NKK/BKK pada masa rezim Orde Baru. Untunglah perintah itu ditolak oleh Rektor UGM saat itu. Menteri yang sama pernah pula mempertanyakan kegiatan sholat Jum’at dan Tarawih di Gelanggang Mahasiswa UGM. Mengenai masalah syariat seperti shalat Jum’at, Jama’ah Shalahuddin waktu itu berkonsultasi dengan Bapak AR Fachruddin. Menurut beliau hal ini tidak bertentangan dengan syariat. Pak AR juga berjanji akan sholat Jum’at di Gelanggang Mahasiswa jika tidak ada jadwal mengisi khutbah di tempat lain.
ð  Tahun 1987
Jama'ah Shalahuddin ditetapkan menjadi Unit Kerohanian Islam di bawah Pembantu Rektor III oleh Rektor UGM saat itu, Prof. Dr. Koesnadi Hardjasoemantri, SH. Untuk itu Jama'ah Shalahuddin berhak mendapatkan sepetak tempat di Gelanggang Mahasiswa, bekas ruang rias. Pembina UKI saat itu yang ditunjuk Rektor adalah Prof. dr. Ahmad Muhammad Djojosugiro (alm. wafat dalam tragedi Mina), Drs. Hasan Basri, Dr. Chairil Anwar, Ir. Muhyidin Mawardi, M.Sc, serta Drs. Wagiyo. Namun saat ini Pembina JS dipercayakan kepada bapak Prof. Dr. Achmad Mursyidi dan bapak dr. M. Mansyur Romi
ð  Tahun 1999
Akhir tahun 1999, pada momentum Ramadhan Di Kampus 1420 H menjelang pergantian millenium, Jama'ah Shalahuddin hijrah ke Masjid Kampus UGM sebagai rumah barunya. Namun posisi bekas sekretariat di Gelanggang Mahasiswa tetap difungsikan sebagai sarana dakwah dan fungsional sehari-hari sebagai mushola Gelanggang Mahasiswa. JS pindah ke Maskam (Masjid Kampus) atas kepercayaan pihak Rektor kepada JS agar Maskam ada yang mengelola pemakmurannya. Hal ini barangkali cukup wajar karena JS merupakan satu-satunya lembaga keIslaman di tingkat universitas.
     Sedang JS tahun 2000an menurut pak miftahul huda itu perang pemikiran yang luar biasa, hingga membuat seorang berubah drastis, misal sebelum masuk JS dia berjilbab kemudian masuk JS jadi lepas jilbab, ada yang malah jadi pakai cadar atau jadi berubah menjadi liberal dll. Tapi sampai saat JS semakin berkembang dengan banyaknya departemen yang tersedia dan program kerja yang semakin luas pembidangannya.
Itulah sejarah JS hingga tahun 1999, dan sejarah berdirinya Maskam UGM, tidak lepas dari peran aktivis JS sendiri. Mengingat Masjid merupakan benda yang sangat dirindukan kehadirannya bagi umat muslim saat itu. Dalam Laporan pertanggungjawaban JS tahun 1989 tercantum bahwa UGM adalah satu – satunya Universitas yang ada di Jawa yang belum mempunyai masjid saat itu. Maka, isu untuk terbentuknya Masjid Kampus saat itu digencarakan dari Ramadhan 1407H. Ada dua permasalahan mendasar Maskam adalah lokasi dan dana. Hingga tanggal 31 Desember 1988 tela dicapai titik terang tentang lokasi Maskam yaitu di tenggara Fakultas Psikologi (saat itu masih berupa tanah makam Cina).
Tahun – tahun selanjutnya isu pembangunan Maskam semakin meluas, sehingga Rektorat membuat team pembangunan masjd yang melibatkan JS dan beberapa mahasiswa Arsitek untuk merancang sebuah fisik masjid yang lengkap berupa fasilitasnya. Selanjutnya permasalahan pembangunan Maskam ada pada lokasi yang masih berupa makam, karena selama makam masih ada disana maka pembangunan sulit untuk dilakukan. Sehingga diambil kesepakatan untuk memindahkan makam tersebut di Gunung Sempu, Bamping dan Piyungan. Hingga akhirnya pada tahun 1998 dilaksanakan peletakkan batu yang pertama pendiri Masjid Kampus UGM, yang pada tahun itu juga berbarengan dengan lahirnya Reformasi yang cukup monumental dalam sejarah perjalana bangsa Indonesia.
Keberhasilan pembangunan masjid kampus tersebut tidak lepas dari sehatnya sebuah Lembaga Dakwah Kampus UGM yang didalamnya, karena dalam hal ini JS berperan disana. Perlu disadari bahwa JS adalah organisasi kemahasiswaan yang pergantian generasinya berjalan secara periodik satu tahun-an Hijriyah. Transfer ide dan informasi ke setiap generasi belum tentu menjamin generasi berikutnya, bahkan seperti atau serupa dengan generasi sebelumnya juga belum tentu. Sehingga perlu adanya satu kesamaan visi dan misi yang paham bersama yang dibentuk bersama di JS.
diambil dari web js.