ISTIQAMAH
Istiqamah merupakan hal yang luarbiasa dasyatnya,
terlihat ketika ayat – ayat al-quran yang banyak membahas tentang istiqamah itu
turun Rasulullah begitu terus menerus memikirkannya hingga rambut beliau banyak
terlihat putih, dan suatu saat ditanya oleh sahabat beliau tentang rambut
beliau yang banyak yang putih tersebut jawab beliau karena turunnya surat hud
dan lainnya. Istiqamah itu bukanlah perinth yang mudah tapi ia perintah yang
berat, dan tidak ada yang menjamin seseorang mengenai istiqamah ini yang
menyebabkan seseorang itu tetap pada kualitas keimanan yang maksimal.
Rasulullah pun tidak menjamin itu, hingga beliau benar - benar khawatir dengan umat beliau yang
banyaknya hingga akhir jaman dan beliau tidak bisa membina dan menjaga karena
umur beliau yang hanya bentar/ sedikit.
Tapi
orang yang istiqamah itu orang yang luarbiasa juga karena Muhammad al-fatih
saja ketika hendak mencari pasukan untuk menaklukan konstatinopel yang beliau tanyakan adalah amalan yauminya,
tentang shalat tahajudnya shalat dhuha shaum dll yang istiqamah dlam sepekan
dilaksanakan tanpa bolong, luar biasa bukan? Memang kenyataanya orang yang
istiqamah itu tidak ada kekhawatiran, kebingungan, kegundahan yang tertanam
dihatinya.
Istiqmah
itu terdapat dalam beberapa aspek yaitu:
1. Dalam
hal Aqidah mungkin kita sebagai orang yang paham itu tidak mungkin melakukan
perbuatan – perbuatan yang syirik dkk yang menyalahi aqidah umat islam, tapi
istiqamah disini memunculkan pertanyaan – pertanyaan yang menyangkut keistiqmahan
kita terhadap hal – hal yang diluar perbuatan – perbuatan yang melanggar aqidah
diatas. Misalnya masihkah kita istiqamah tehadap ketetapan Allah? Apakah kita
masih menganggap kesuksesan adlah hasil tangan dan jerih payah kita saja?
Masihkah sedih dengan ujian, cobaan yang diberikan Allah? Kita yakin tidak
disetiap ketetapan Allah ada hikmah didalamnya? Itu yang harus menjadi
instropeksi kita dalam beristiqamah dihal aqidah.
2. Istiqamah
dalam hal syariat dan akhlak
Dalam hal ini
dimisalkan suatu perbuatan yang pada suatu Negara dilarang dan pada suatu
Negara lain diperbolehkan misal berzina. Itu merupakan ujian buat kita untuk
tetap istiqamah yang namanya zina itu haram dimanapun kita berada hokum itu
tetap yang panduannya adalah syariat. Segala yang dilarang dalam syariat islam
ya itu udah jadi hal yang peten tidak dapat dirubah jadi halal. Begitu pula
sebaliknya.begitupun akhlak kita dimanapun kita berada kita harus selalu
menunjukan akhlak mahmuda kita sebagai umat islam yang menjadikan Rasulullah
jadi suri tauladan dalam hal akhlaq. Tidak boleh, kita berada dikampus jadi
orang yang sombong, berlaku paling pintah, cerdas dll.
3. Istiqamah
dalam dakwah dan perjuangan
Kalau kita
meneladani Rasulullah, beliau itu tidak pernah futur, putus asa dengan
perjuangan dakwah yang beliau lalui
bahkan beliau selalu berhuznuzdan billah baik dlam keadaan menang ataupun
kalah, susah atau senang.
Upaya untuk
selalu istiqamah yaitu dengan berbagai cara yaitu:
·
Kemauan yang kuat
Kita ambil contoh para sahabat yang mereka
begitu kuat dalam hal istiqmah itu factor yang paling dominan adalah kemauan
yang kuat.
·
Pembinaan yang intensif
Seperti Rasulullah yang melakukan
pembinaan dirumah Arqam bin Abi Arqam. Jadi paling tidak kita ikut pembinaan
yang sesistem dengan beliau. So, bersyukurlah kita yang berada dijamaah karena
kita akan dibina dan membina, kita akan saling mengingatkan,akan ada pula
diperbaiki dan memperbaiki.
·
Mempunyai tauladan yang menyakinkan
Yang tidak lain tauladan kita adalah
Rasulullah, soalnya kadang ketika kita mengambil tauladan itu para masul,
murabby saat ini yang sudah pasti dia manusia biasa yang kadang bahkan sering
melakukan kesalahan juga itu bakal membuta kita kecewa dan putus asa, jadi
ketika tauladan kita adalah Rasulullah maka tidak ada lagi kekecewaan dan
keputus asaan.
·
Kerjasama yang solid
Ukhuwah yang indah dan kebersamaan yang
kuat itu bisa menjag kita dalam keistiqamaan. Hingga sampai – sampai setan pun
takut dan sulit menggoda jamaah yang
ukhuwahnya kuat. Makannya alur ukhuwah itu dasyat mulai taaruf, tafahum, taawun
hingg mencapai itsar. Jadilah orang yang sesolid para sahabat dalam berukhuwah
yang mereka sudah mencapai tahap itsar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar